Berburu Beasiswa

Sejak kami tinggal disini, secara tidak sengaja, kami berdua menjadi agen informasi pencarian beasiswa. Awalnya kami hanya bercerita bagaimana pengalaman kami dulu, bagaimana prosesnya, dan akhirnya bisa mendapatkan beasiswa seperti sekarang.

Karena diantara abi dan umi, yang lebih cerewet adalah umi, maka kemudian informasi itu lebih banyak ditanyakan ke umi. Hal- hal yang sering saya sampaikan ke mereka yang bertanya adalah :

1. Mulailah dengan kesukaan.
Dengan menyukai sesuatu, maka kita akan terus berusaha untuk mencari info yang terbaik. Termasuk akhirnya melatih kita untuk menjadi pribadi yang tidak mudah putus asa, saat dalam prosesnya nanti akan banyak ditemui kendala.

2.Tak kenal maka tak sayang
Dalam perkembangannya, banyak sekali beasiswa yang sekarang ini ditawarkan. Kalau misalnya kita tidak rajin-rajin browsing, mencermati karakteristik dan requirements yang diminta, kita tidak akan pernah tahu beasiswa apa yang pas dan bisa kita perjuangkan.

3. Sabar
Ini adalah hal paling penting, terutama untuk proses beasiswa yang memerlukan Letter of Acceptance dari professor maupun dari universitas. Mengingat prosesnya tidak cepat, juga dibutuhkan banyak support (dana) yang kadang jumlahnya cukup lumayan untuk bisa mendapatkan LOA ini.

4. Komunikasi dengan Keluarga
Saya sampaikan ini kepada para pejuang beasiswa yang sudah berkeluarga. Jangan sampai apa yang membuat kita nyaman, tidak membuat nyaman suami/istri, anak-anak dan anggota keluarga lainnya.
Terutama yang paling penting, ijin dari suami/istri untuk perjuangan kita, saya yakin akan membuat usaha pencarian beasiswa menjadi lancar.

5. Berdoa
Seperti yang sering mereka katakan, "we have done the best, let the God do the rest !"
Kalau saya, selama ini diajari oleh orangtua, untuk juga menambahkan sholat sunnah, shodaqoh, menyantuni anak yatim piatu, mendoakan dan membahagiakan orang tua serta amal amal shaleh lainnya untuk mempermudah tercapainya keinginan-keinginan (baik) kita.

No comments: