Sunday, 1 December 2013

Andalusia Trip (Part 3 : Sevilla)

La Giralda Minaret adalah motivasi utama untuk mengunjungi Sevilla.

Perjalanan ke Sevilla, kali ini kami coba dengan menggunakan kereta cepat. Ada 3 jenis kereta cepat dari Cordoba ke Sevilla, yang dioperasikan oleh Renfe. Yang paling cepat adalah jenis AVE dengan harga 34 E/orang/one way dan waktu tempuh 45 menit. Sedangkan jenis kedua adalah AVANT, dengan waktu tempuh sama, tapi harganya sekitar 20 E/org/one way. Kami memilih dengan MD (Media Distancia), dengan harga 10.75 E/orang untuk sekali jalan. Sedangkan anak-anak berumur 3-14 tahun mendapat diskon 40%, sehingga Abel hanya membayar 7.5 E. Interior kereta MD, sekelas dengan kereta RE di Jerman, dan kecepatan rata-rata adalah sekitar 110-140 km/ jam, sehingga perjalanan Cordoba-Sevilla kami tempuh hanya dalam waktu 1 jam 20 menit.

Sampai di Sevilla, kami membeli tiket 10 kali perjalanan yang dapat dipakai oleh seluruh keluarga. Tiket dapat dibeli di toko rokok atau koran, dengan harga 8.50 E. Isi di dalam chip adalah 7 E, setara dengan 10 kali perjalanan. Apabila chip dikembalikan, maka kita mendapat return money sebesar 2 E. Sementara kalau kita beli eceran, sekali jalan, harus membayar 1.5 E. So, bagi kami, pemilihan tiket 10 trip sudah tepat.

Tujuan pertama adalah Plaza de Espana dan Parque Maria Luisa.
Plaza de Espana, dibangun tahun 1929 berdekatan dengan Plaza de America, yang dibangun untuk memeriahkan America-Spanish Exhibition. Dengan pembangunan Plaza de Espana ini, kemudian Sevilla dikenal dalam peta pariwisata Spanyol, karena desain Plaza de Espana yang sungguh indah. Dari sini menuju ke Cathedral Sevilla, tempat dimana terdapat La Giralda. Kami melewati salah satu landmark yaitu pabrik rokok tertua di Sevilla (Fabrica de Tobaco) yang bagian belakang kompleks gedungnya sekarang berubah fungsi menjadi Universitas.
Sampai di Cathedral, antrian sudah mengular. Dengan tiket masuk 8 E/org, masuklah kami ke dalam kompleks Cathedral, yang dulunya merupakan mesjid utama Sevilla. Sebenernya ada keuntungan bagi student di bawah 25 tahun, yaitu diskon tiket masuk, dan hanya membayar 3 E/org. Sayangnya usia kami berdua adalah 25 tahun plus plus :D

Palacio de San Telmo, adalah bangunan yang kaya dengan gaya arsitektur Baroque. Konon ceritanya, Ratu Maria Luisa memberikan sebagian lahan untuk keperluan keuskupan dan seminari. Sedangkan Parque Maria Luisa berupa taman kota yang dibangun tahun 1929 untuk mengenang Ratu Maria Luisa dengan konsep yang menonjolkan keindahan dan banyak air mancur.

Sampai di dalam Cathedral, kami langsung potret2 dan menuju ke La Giralda Minaret. Penasaran banget, karena konon katanya ini merupakan satu dari 3 Minaret peninggalan Almohad yang masih well preserved, selain Kutubiyyan di Maroko dan Tower Hasan di Rabat. Setelah baca sejarahnya, memang Minaret ini masih mempertahankan desain bangunan yang didirikan sejak 1184. Tahun 1400, setelah gempa bumi yang melanda Sevilla, maka minaret ini direnovasi dan bagian atasnya ditambahi lonceng gereja. Pertama kalinya, minaret ini dibangun dengan tinggi 70 meter, dan setelah renovasi kedua di tahun 1558, maka tinggi totalnya menjadi 94 meter. Yang unik lainnya adalah, untuk mencapai level tertinggi minaret ini, arsitek Ibn Basso, tidak membuat tangga, namun ramp sebanyak 34 level. Ramp ini, ternyata masih dapat dipakai sampai sekarang, bahkan untuk pengunjung dengan kursi roda atau stroller seperti saya. Masing-masing ramp ada tanda/ nomer level.
Bonusnya adalah, setelah melewati beberapa level, pada bagian dinding diberi bukaan seperti celah/jendela, dengan view kota Sevilla dari berbagai arah. Dan di depan jendela tersebut, ada beberapa memorabilia yang menceritakan elemen penting dan prosses pembangunan minaret ini. Masing-masing ramp mempunyai dimensi panjang sekitar 4-6 meter dan lebar 1,5 meter.

Setelah puas berkeliling sekitar Cathedral, kami melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki ke arah Selatan, dan bertemu dengan Plaza de Torros del Maenstranza. Yaitu tempat pertandingan matador yang sekarang sudah tidak digunakan lagi. Di depan gedung matador ini, ada sungai besar Quadalquivir, yang di ujungnya ada Torre del Oro. Torre del Oro atau Tower Emas merupakan salah satu landmark yang fungsinya sebagai orientasi untuk masuk ke Sevilla, selain La Giralda. Yah, tentu saja, karena Sevilla merupakan salah satu kota pelabuhan dan kota perdagangan yang besar di Spanyol sejak dahulu.

Sebelum pulang kembali ke Cordoba dengan kereta, sisa waktu dimanfaatkan untuk jalan-jalan di sekitar kota. Kami sengaja tidak naik bis menuju ke stasiun, tapi jalan kaki menyusuri rute menuju stasiun. Kurang lebih 30 menit perjalanan, kami masih sempet menengok kawasan Casa di Pilatos, yang kaya dengan bangunan berdesain Rennaisance, Ayuntamiento (gedung pemerintah dengan desain bangunan yang sangat antik), Santa Cruz district dan sisa reruntuhan Tembok Roman yang letaknya tepat di tengah pusat kota.

No comments: